#Draft

By orangemitrada - 8.2.15

Menulis adalah kegiatan yg harus dilakukan oleh kami, para mahasiswa tingkat akhir. Kali ini pandanglah menulis sebagai hal yang lebih kompleks. Bukan lagi sekedar jiplak sana-sini, comot ini itu, tapi memikirkan konsep utuh dan menuangkannya dalam rangkaian aksara yg harus bisa dipertanggungjawabkan pada akhir bab dan di depan para penguji bermuka dua.

Minggu pagi dimana manusia lain sibuk menata diri di depan cermin untuk bersiap pergi main, atau manusia lainnya yg masih larut dalam dunia lain saat hari sudah tak lagi gelap malam isinya, atau gerombolan manusia lain yang bergerak aktif melakukan semua yg mereka agendakan untuk sebuah pagi di hari Minggu, saya justru menghadapmu. Pikir saya, selagi saya masih berimajinasi tentangmu dan ini akan mudah lepas jika tidak segera mengikatmu dengan mantra pada kertas.

Sebagai mahasiswa yang sekaligus pekerja, idealisme itu datang dan pergi. Jika pada satu sisi, tidak apa membuat tulisan biasa yang penting selesai dengan skripsi lalu terima ijazah sarjana dan melanjutkan hidup sebagai kuli sepanjang masa atau membuat tulisan biasa tapi ber-impact luar biasa atau minimal ada maknanya untuk hidup sendiri dan pihak lain(dalam konteks ini adalah tempat di mana bernaung dan mendapatkan pundi-pundi) yang pada akhirnya melahirkan kepuasan batin secara berkelanjutan dan tidak berhenti begitu saja. Meski tetap jadi kuli. Tapi kuli yang memiliki pengamalan terhadap ilmu yang didapatnya dan bermanfaat bagi sesama.

Pada masa saya di persimpangan seperti pagi ini, setiap pagi di bulan Februari - di mana hari rasanya kurang sekali, hanya dua delapan saja yang baru akan ganti jadi dua sembilan jika masuk tahun kabisat-. Berharap semua cepat selesai dan memuaskan. Satu yang saya tahu, lepas dari bulan ini saya harus membuat bab penghantar yang bagus untuk selanjutnya. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar