Diajarkan dalam keluarga bahwa baiknya sebelum kita pergi dari rumah, kita pamitan dulu dengan orang tua, kakak atau adik, dan mungkin orang lain yang ada di dalamnya. Pamitan bisa dengan cium  tangan, cukup mengatakan bahwa akan pergi, dan atau lainnya. Idealnya pamitan tetap dilakukan. Jadi, barangkali ada yang cari kita di kemudian waktu maka orang yang ditanya itu akan tahu harus jawab apa dan bagaimana.

Maka, saya pamitan dengan baik. Berusaha menyelesaikan perkara yang sudah saya mulai sebelumnya. Meski itu pasti butuh waktu tidak sebentar, tapi saya usahakan yang terbaik untuk berbagai pihak yang terlibat di dalamnya.

Kalaupun saya pergi karena telah pamitan, tapi masalah belum selesai, pasti cepat atau lambat satu-satu saya selesaikan bagaimana bentuknya.

Percayalah,
pergi tanpa pamit adalah hal yang tidak akan saya lakukan kelak di kemudian hari.
Sekalipun saya butuh privasi.
Saya akan tetap pamit.

R.

Hujan adalah candu.
Begitu adiktif.

Hujan adalah emosi.
Datang dan pergi.

Hujan adalah kamu.
Semua tumpah jadi satu.

Hujan adalah petaka.
Ketika duka yang datang menerobos jendela.

Tapi hujan adalah tetap cinta.
Dia anugrah untuk dunia kita

------------------------------------------
Siang itu tepat di waktu bagi umat Muslim melaksanakan Sholat Jumat, hujan deras menyapu Jakarta. Sebentar mereda lalu petir kembali menggelegar dan hujan kembali deras.

Raina masih di ruangannya dengan setumpuk pekerjaan yang tidak kunjung selesai. Andre di jalanan, basah kuyup, tidak berhasil menghindari hujan yang datang tiba-tiba. Dante di dalam mobil yang terjebak macet di daerah Sudirman. Sedangkan Molly tidak tahu kalau di luar hujan karena asik pilih-pilih baju di salah satu pusat pembelanjaan indoor.

Mereka ada di kota berbeda, tidak saling kenal, tapi suatu hari ini nanti mereka tidak akan bisa lepas satu sama lain. Alasannya karena satu hal sederhana. Hujan.