Pernikahan Kita

By orangemitrada - 2.5.19

Adalah cita-cita mulia. Sebaiknya memang kita persiapkan dengan matang. Matang secara logika, hati, dan keadaan yang melingkupinya. Kita memang harus ambil semua risiko yang mungkin ada, tapi bukan berarti melangkah tanpa persiapan berarti. Aku banyak sekali berhutang pada masa lalu. Menjanjikan banyak hal muluk pada masa depan. Mungkin kita terlalu terburu-buru dan banyak menuang bumbu serta penyedap rasa.
Kamu tentu sama denganku, punya cita sekaligus cinta yang ingin dibagi. Perkara ingin dimengerti dan setumpuk daftar yang ingin dimiliki. Kita sudah  sama-sama berjuang sendiri selama ini.
Aku bersiap,
Kau pun begitu sigap.
Hari ini adalah cita-cita kita untuk terus bahagia. Untuk terus bersama. Tanpa ada lagi keraguan. Tanpa ada lagi kesedihan. Selamat datang!


---

Siapa yang ada di pikiranmu saat menuliskannya?
Dia.
Yang pertama kali menggenggam tanganku di acara outbond dan menghadirkan kupu-kupu di perutku.
Dia.
Yang tidak melepaskanku ketika kami turun dari pendakian menyeramkan.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar