ESTJ then ENFP now

By orangemitrada - 30.7.15

Dulu berkali-kali saya ambil percobaan untuk mengetahui saya masuk ke mana dari 16 golongan yang ada, jawabannya adalah ESTJ. Kalau kamu mau tahu seluk beluk tentang ESTJ itu apa, cari saja di laman pencari ya. Saya bukan mau bahas itu soalnya. Tapi apa yang saya rasakan di baliknya. Katanya ESTJ itu ibarat ekskutif. Excellent administrators, unsurpassed at managing things - or people.


Good order is the foundation of all things.
-Edmund Burke
Menurut situs www.16personalities.com , tipikal ESTJ adalah yang sering mengambil peran sebagai organisator masyarakat, bekerja keras untuk membawa semua orang bersama-sama dalam perayaan acara lokal dihargai, atau dalam membela nilai-nilai tradisional yang memegang keluarga dan masyarakat bersama-sama. Orangnya stick to the rules gitu lah.  Tentang kelebihan dan kekurangan juga di bahas di sini: http://www.16personalities.com/estj-strengths-and-weaknesses . Sebagian dari itu semua betul untuk diri saya.


Excellent administrators, unsurpassed at managing things - or people.

Because they value honesty and straightforwardness so highly, people with the ESTJ personality type are likely to be clear about who they are, what they're like and what their goals are from the start, and to stick to those statements long-term. So long as their partner is able to take them at their word and follow suit, they are bound to be extremely stable relationships.
huft lah.

dan masih banyak lagi tentang ESTJ di dalam penjelasan situs tersebut. Tapi ternyata itu semua adalah panduan umum saja, in generally. Nyatanya tidak selalu benar semua. Memilliki partner yang katanya juga ESTJ membuat saya menjadi pengamat terhadap sifat-sifat yang ada di macam-macam manusia. Lalu saya bandingkan dengan diri saya sendiri.

"di situs gini, di buku gini, saya gini, eh kok dia gini?"

Pertanyaan macam itu kerap kali membuat saya berpikir lebih jauh lagi, kalau begitu tidaklah benar saya terlalu mematokkan hidup dan sifat seseorang. Setiap orang pasti punya celahnya masing-masing. Meski kembali lagi, pengelompokkan itu juga bisa dikatakan sebagai pencerah saja kalau kita mau tahu sebetulnya kita itu yang mana dan seperti apa sih.

Berbulan-bulan kemudian saya iseng melakukan test ini lagi. Hasilnya malah mengejutkan. Saya berubah total menjadi seorang ENFP. Berkebalikan semua dan ESTJ. Kecuali sifat ekstovert yang tampaknya sudah terlalu melekat di diri saya. Saya bertanya-tanya lagi. Kenapa begini dan begitu. Melihat segala kemungkina yang bisa saja terjadi dan menjadi sebab akibat perubahan yang terjadi pada saya. Masih di situs yang sama, saya mendapatkan penjelasan mengenai ENFP, a Campaigner. 
Enthusiasthic, creative and social free spirits, who can always find a reason to smile.

It doesn't interest me what you do for a living. I want to know what you ache for – and if you dare to dream of meeting your heart's longing. It doesn't interest me how old you are. I want to know if you will risk looking like a fool – for love – for your dreams – for the adventure of being alive.
-Oriah Mountain Dreamer










Yes, saya bisa selalu dapat alasan untuk tersenyum meskipun pelik. Tiba-tiba hal konyol terlintas atau kesadaran untuk selalu bersyukur untuk setiap detik kehidupan. Hal ini juga pernah saya tulis sebagai salah satu nilai positif saya sewaktu ada pelatihan kantor tempo sebelumnya. 

They tend to see life as a big, complex puzzle where everything is connected – but unlike Analysts, who tend to see that puzzle as a series of systemic machinations, ENFPs see it through a prism of emotion, compassion and mysticism, and are always looking for a deeper meaning.
Well,
Lingkungan sangat mungkin memengaruhi perubahan emosional seseorang. Termasuk di dalamnya perilaku, kebiasaan, dan  cara berososialisasi. Teman bicara, keadaan keluarga, kebiasaan membaca dan mendengar juga bisa turut andil. Saya sendiri merasa, perbedaan hasil test yang saya dapat ini kurang dan lebihnya bisa  jadi disebabkan karena hal-hal yang saya sebutkan.  Selama masih bisa menyeimbangkan semua aspek, saya merasa tenang. Setidaknya untuk diri saya sendiri dulu.

Siapa tahu, jika situasi berubah lagi.. saya kembali berubah. Tapi semoga tidak menjadi manusia yang buruk dan tetap dalam norma yg baik dan tidak membuat Tuhan marah. 

R.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar