Online

By orangemitrada - 20.3.19

Dua buah bulatan hijau di pojok kiri layar masih tetap sama sampai satu jam berlalu lamanya. Getta hanya bisa melirik lagi kemudian lagi dan lagi. Sempat dibuka, siap menuliskan sesuatu tapi urung dilakukan. Ditutup kembali dan membiarkan bulatan hijau itu menyala tanpa pernah disapa. Hari-hari berlalu saja seperti itu seterusnya. Sampai suatu hari bulatan itu memunculkan kotak percakapan kecil di sebelah kanan bawah. Tidak langsung terbaca karena masih sibuk dengan jendela lain yang berisi pekerjaan dan harus segera diselesaikan. Ketika akhirnya dibuka, bulatan hijau hanya tinggal satu di pojok kiri. Tapi pesan sudah ia terima.

"Aku rasa aku akan berhenti."

Getta terdiam memandangi pesan itu. Dalam benak ia bertanya apa maksudnya. Kenapa harus berhenti. Dari apa? Getta memberondong kemudian dengan sejumlah pertanyaan di kepala. Ia pikir ini adalah kesempatannya untuk bisa bicara panjang lebar dengan manusia itu. Topik yang diangkatnya bukan topik sederhana yang akan sekali dua kali selesai. Ia akan punya banyak waktu untuk bisa bisa membahasnya. Harapan Getta terlalu tinggi rupanya.
Tidak pernah ada pembahasan lebih lanjut dari semua pertanyaannya. Getta hanya bisa puas dengan jawaban diplomatis yang keluar dari mulut orang itu. Dalam hati Getta mencoba mengerti tapi sekaligus malah memunculkan banyak pertanyaan baru dan keraguan. Lalu untuk apa lagi dia masih di sini?

Bagi Getta, eksistensi manusia itu adalah segalanya di sini. Meski dua bulatan kecil tetap menyala di pojok kiri, tidak pernah ada lagi percakapan di hari-hari Getta setelahnya.

Jadi begini rasanya, batinnya. Getta menutup jendela dan mengambil buku untuk kemudian pergi ke dunia yang lebih jelas kemana jalan akan berakhir.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar