#4 Suamiku Sayang

By orangemitrada - 26.9.21

Karena suamiku adalah dia, maka aku bersyukur akannya. Tadi malam merasa sudah harus sigap mengambil tindakan jika saja ini memang waktunya bayi kecilku keluar. Memutuskan untuk tetap tenang merapikan tas berisi barang persalinan yang tentu saja sebelumnya pun sudah disiapkan olehnya. Berganti baju dan bersiap untuk pelan-pelan membangunkannya. Dia terlelap sempurna, seperti bayi. 



Pelan-pelan sekali aku berusaha tidak mengejutkan tapi dia langsung terjaga. Mengerti langsung harus bagaimana bersikap setelah sepenuhnya sadar dari tidurnya ketika melihatku. 

Kami menerobos angin dini hari pukul 2 pagi. 

Karena suamiku adalah dia, maka aku bersyukur akannya. Setelah didiagnosa aku dan bayiku masih baik-baik saja dan kami diminta pulang kembali, dia tetap tenang dan mengajakku tertawa. Menenangkan sampai akhirnya kami tertidur pulas lagi sampai pagi. 

Seharian ini aku hanya merepotkannya. Memintanya memasak dan ini itu. Tadi siang, kulihat dia tertidur sambil duduk di dekat jendela sebelah pintu. Kami sama-sama lelah memang. Wajar sekali dia butuh istirahat di sela-sela waktunya membantuku memenuhi kebutuhan hari ini. 

Karena suamiku adalah kamu, terima kasih. Ai lop yu, Mas!

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar