Fragmen 8: Sink or Swim

By orangemitrada - 16.10.19

Dini hari tadi aku mengutukmu, rasa sakit itu kembali secara simultan dan kian menumpuk sampai pagi ini. Karena selama ini aku diam dan hidup dengan seperti biasa bukan berarti aku baik-baik saja. Kamu harus menyadari bahwa kamu telah merusak apa yang seharusnya tidak pernah kamu sentuh sama sekali.
Kamu sungguh akan berhutang besar atas setiap rasa sakit yang kamu sebabkan. Duniamu tidak akan lagi sama. Kamu harus mencoba dengan sekuat tenaga mendapatkan ketenganan yang kamu damba tapi kamu rampas dari duniaku.
Aku tidak pernah baik-baik saja.
Kalaupun aku baik-baik saja, kamu harus berterima kasih untuk hal itu padaku. Karena pada saat itu kutukanmu lenyap untuk selamanya.

--

Ada kapal karam, aku di sana. Kamu diam saja. Tidak bergerak barang sesenti dari tempatmu. Kamu berbalik dan berjalan ke lawan arah. Aku ingin sampaikan, kamu bersalah. Aku bisa berenang tapi tidak selamanya. Suatu saat ketika kelelahan sudah memuncak dan aku tidak kau dapati, aku tenggelam.


8.34
setelah
3.35

---

"Mel, ini absurd amat."
"Eh, serius lo Ga?"
"Sedih ga, tegang ga, romantis apalagi. Mau ngapain lu?"
"Ga, gue kayanya patah hati deh. Jadi ga karuan gini. Kayanya cuma ini yg bisa keluar dari otak gue sekarang. Gue apa cuti aja ya?"
"Gila! Ga boleh. Deadline kita lagi banyak, Melduuuut. Ga ada ga ada. Gue ga mau sendirian."
"Raga cupu. Eh tapi kalau gue tetep maksa, nanti semuanya sendu. Cerita Bona sama Mola ga jalan juga. Jadi gue kabur dulu yaaa. Please!"
"..."
"Please, Raga. Gue ga sanggup gini terus."
"..."
"Ih, Raga budeg! Jawab kek. Yah, please. Please."
"Berat hati, Mel. Yaudah. Ga lebih dari seminggu ya."
"Ragaaaaa! Lo emang bos terbaik. Gue janji, setelah ini gue akan usahakan gue ga sendu lagi dan kata-kata ajaib gue akan gue persembahkan pada paduka raja satu-satunya."



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar