Sendu Awal Tahun

By orangemitrada - 2.1.20

Rencana bisa jadi tinggal rencana, seperti resolusi tanpa tindakan nyata. Tapi kalau sudah perkara cuaca dan alam raya bisa jadi lain cerita. Siapa juga yang bakal sangka kalau tanggal 1 Januari 2020 justru menjadi kenangan 'manis' di awal tahun. Sudah tidak jadi melakukan satupun daftar yang disusun rapi hari itu, saya juga kesulitan untuk pergi kemana-mana dan mau makan apa. Layaknya seperti pengungsi yang terkena bencana, saya dan teman satu mess ikut menginap di kantor. Alasannya karena di mess kami tidak ada penerangan cadangan sama sekali dan sungguh sumpek jika terus memaksakan diri dalam sebuah ruangan 3x3 yang tertutup rapat karena sudah diset untuk ruangan ber-AC.
Tapi, kami jauh ada di kondisi yang lebih beruntung karena tidak kebanjiran. Tidak harus kehilangan. Tidak sampai menjadi tunawisma sementara. Masalah kami hanya seputar listrik dan makanan yang sulit didapat karena semua akses tertutup. Cuma itu. Teman-teman kami yang lain banyak yang lebih menyedihkan. Makanya, kami tidak boleh lengah untuk tetap bersyukur.
Lalu kabar baiknya adalah karena momen ini juga, saya dan Irma bisa berkenalan dengan Oma Yuli, tetangga sebelah mess. Selang satu rumah dari mess dan berpagar putih, selalu tertutup. Baru tahu kalau yang tinggal di sana adalah seorang Oma usia 70an sendirian. Tanpa pembantu rumah tangga, tanpa anak, tanpa siapapun. Suami sudah berpulang lebih dulu sejak 2006. Mantan pegawai BULOG. She's very independent Oma!
Dari pertemuan singkat di depan pagar, kami berdua akhirnya masuk ke rumah Oma. Terlibat pembicaraan yang ternyata cukup lama. Kalau saya mau lebih peka, sepertinya Oma ini kesepian karena sendiri. Bicaranya banyak sekali :') Ah, saya lantas berpikir ternyata hidup sendiri ketika usia senja itu begini rasanya. Serba sendiri tidak ada yang menemani. Cerita Oma mengalir dari hal remeh temeh sampai detail tentang anak dan cucunya. Kalau kata Irma, dia amaze dengan kemampuan saya menyerap semua informasi dari Oma dan proses mendengarkannya bicara. Tapi buat saya, percakapan kami mengalir begitu saja. Saya senang melakukannya.
Sepertinya apa yang saya dapatkan hari ini adalah keinginan saya di beberapa waktu lalu yang bahkan mungkin sempat terlupa. Saya ingin lebih banyak mendengar, berinteraksi dengan warga sekitar tempat saya tinggal, dan menjadi seseorang yang punya daya guna.

and here I am.
Semua rencana yang tidak jadi, Tuhan ganti dengan kesempatan untuk mendapatkan keinginan-keingan lama yang belum sempat terpenuhi.

Pada akhirnya saya bisa menyimpulkan bahwa sendu awal tahun ini membuka mata saya lebih lebar dan membuat telinga saya lebih banyak mendengar. Terima kasih semesta.


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar